Assalamualaikum
Bismillahirrahmanirrahim
Allah berfirman,
وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (al-Baqarah:222)
Ilmu pengetahuan modern menetapkan bahwa wudhu mampu meminimalisir
timbulnya virus-virus kanker, yang disebabkan oleh faktor-faktor proses
kimiawi. Sebab, dengan wudhu orang bisa terhindar dari terjangkitnya
unsur kimiawi sebelum terjadinya akresi (gabungan unsur yang terpisah)
yang menimbulkan infiltrasi (proses perembesan) dari kulit luar ke dalam
tubuh. Misalnya, pekerja yang selalu berkecimpung mengenai perminyakan
yang mengandung unsur-unsur kimiawi, maka sebagian besar mereka mengidap
penyakit kanker kulit. Adapun kiat untuk menjaga agar tidak terjangkit
penyakit itu, mereka harus menjauhkan diri dari unsur-unsur kimia dari
kulit luar. Apalagi, pada daerah organ-organ tubuh yang sensitif
terkontaminasi (tercampuri unsur-unsur kimia). Dari sinilah, tampak
hikmah wudhu dalam firman Allah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ
إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى
الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا
“Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengeljakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku. Sapulah kepalamu, dan
(basuh) kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah.”
(al-Maa’idah: 6)
Berwudhu lima kali dalam sehari bisa menjamin
lenyapnya unsur-unsur kimia dari kulit luar. Juga sekaligus mampu
mencegah terjadinya akresi dari apa-apa yang memperlambat atas sel-sel
kulit yang membutuhkan waktu cukup lama untuk memperbarui
perubahan-perubahan kanker.
Pancaran sinar matahari,
lebih-lebih pantulan sinar ultraviolet, memiliki pengaruh yang sangat
efektif dalam menciptakan kanker kulit. Namun, sinar yang berpotensi
besar menimbulkan kanker kulit itu, hanya akan menimpa pada organ-organ
tubuh luar. Dengan berulang kalinya orang berwudhu, maka kulit luar bisa
terjamin selalu basah. Karenanya, sel-sel lapisan dalam kulit bisa
terlindungi dari sengatan sinar yang membahayakan.
Dari
pantauan data statistik diketahui bahwa kanker kulit dengan berbagai
macam variasinya, lebih sering menimpa kaum pria dalam pergumulan
masyarakat Barat dan Amerika Serikat serta Australia. Pasalnya, mereka
bukan negara muslim (atau mayoritas penduduknya muslim) yang penduduknya
sering berwudhu. Juga karena faktor suhu panas yang sangat menyengat di
wilayah negara-negara tersebut.1)
Fakta ini mempertegas sisi
positif pengaruh wudhu, yang seperti senjata penjaga bagi seorang muslim
dari kejamnya penyakit-penyakit terlaknat itu. Salah seorang pakar
kedokteran dalam wacana pengobatan preventif di Universitas Kairo, Dr.
Abdul Wahid, berkata, “Kulit bisa memberi fungsi yang amat signifikan
bagi tubuh manusia, yakni berfungsi sebagai jalan pengeluaran keringat
yang mengandung unsur-unsur lemak dan kadar garam. Jika terjadi
penguapan dalam tubuh, maka menyisakan kadar garam dan akan terjadi
akresi atas kulit serta pori-pori kelenjar keringat menjadi tertutup
karena tersendatnya pengeluaran keringat yang tidak normal. Sementara
itu, adanya kotoran-kotoran di atas kulit akan menambah tumbuh suburnya
penyakit-penyakit kulit. Dari uraian di atas, menunjukkan urgensitasnya
wudhu dengan membasuh muka, membasuh kedua tangan, berkumur
(membersihkan mulut) serta organ-organ tubuh luar yang lain, guna
menghindari diri dari kotoran-kotoran dan debu.”(ilmu ash-Shihah)
Berdasarkan penemuan ilmu medis mutakhir, wudhu memiliki dampak yang
sangat baik dalam menjaga sakit gigi dan gusi. Menggosok gigi dan
berkumur dengan air adalah hal yang amat penting, bahkan acapkali para
dokter memberi resep seperti itu. Hal ini berfaedah untuk menjauhkan
diri dari penyakit-penyakit yang mewabah melalui alat pernapasan,
seperti radang selaput dan juga penyakit-penyakit saluran pernapasan.
Uraian di atas, hanyalah beberapa poin faedah wudhu dalam perspektif
pengetahuan modern.
Senin, 23 September 2013
0 komentar:
Posting Komentar